Selasa, 27 Januari 2009

SUKSES MILIKI KITA

Halo sahabat...

Saya ingin tau apa TARGET dan Cita-Cita kamu Tahun ini ?

- . Apakah ingin memiliki Mobil Mewah ?
- . Ingin memiliki Rumah Mewah ?
- . Ingin memiliki Bisnis Besar ?
- . Bebas Finansial ?
- . Hidup Mapan dan Sejahtera ?

TETAPI... Bagaimana CARA meraih itu semua ?

- . Butuh Modal BESAR ?
- . Harus berpendidikan TINGGI ?
- . Harus Bekerja sangat KERAS ?

Mampukah kamu ?

Coba luangkan waktumu sejenak melihat situs ini :
http://www.KomisiEkstra.com/?ref=180

Di KomisiEkstra.com anda akan mendapatkan penghasilan
milyaran rupiah tanpa perlu bekerja keras!
Menggunakan sistem otomatis yang pasti akan menghantarkan
anda menjadi seorang milyuner! DIJAMIN!

Perlu BUKTI ?
Kunjungi Website saya :
http://www.KomisiEkstra.com/?ref=180


Sukses Selalu!


febert frietz korompis
http://www.KomisiEkstra.com/?ref=180

Jumat, 16 Januari 2009

Wapres Himbau Pengusaha Angkutan Bersikap Sportif

Jum'at, 16 Januari 2009



Wakil Presiden M Jusuf Kalla meminta para pengusaha angkutan umum untuk bersikap sportif dengan menurunkan tarif angkutan setelah pemerintah juga telah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).


"Para pengusaha angkutan kita minta langkah-langkah yang sportif untuk menurunkan tarif," kata Wapres M Jusuf Kalla saat keterangan pers usai shalat Jumat (16/1) di Jakarta.


Pemerintah pada 15 Januari 2009 telah menurunkan harga BBM. Penurunan tersebut merupakan yang ketiga kalinya. Namun, hingga saat ini para pengusaha angkutan belum juga bersedia menurunkan tarif. Padahal, pada saat kenaikan para pengusaha angkutan serta merta menaikkan tarif angkutan.


Wapres juga menegaskan saat ini selain BBM yang lainnya juga sudah mengalami penurunan. Karena itu, Wapres meminta para pengusaha angkutan juga segera mengikutinya dengan menurunkan tarif.


"Saya yakin organda akan segera turunkan tarif, sebab kalau tidak nanti akan kita tagih, kita balik tanya kalau ada kenaikan," kata Wapres dengan nada tinggi.


Dalam kesempatan itu Wapres juga meminta Departemen Perhubungan untuk segera menindak lanjuti hal tersebut. Beberapa pengusaha angkutan di DKI Jakarta mengatakan belum bersedia menurunkan tarif dengan berbagai alasan.

Rabu, 14 Januari 2009

PERUSAHAAN ANGKUTAN VS MASYARAKAT


<span style="font-style:italic;">para pelaku angkutan dalam hal ini baik perusahaan maupun awak angkutan memang tidak mempunyai nurani juga termasuk ORGANDA organisasi yang menaungi perusahaan angkutan..kenapa bisa di katakan begitu..? karena waktu kenaikan BBM atau setiap kali kenaikkan BBM para angkutan tanpa menunggu keputusan dari PEMDA sudah langsung menaikkan tarif angkutannya dan kemudian ORGANDA sebagai wadah yang menaunginya membenarkannya dan ikut memaksa pemerintah untuk segera menaikkan tarif angkutan, pihak ORGANDA juga mengatakan bahwa bahwa tari angkutan perlu di naikkan karena harus di sesuaikan dengan harga BBM yang baru di naikkan karena BBM merupakan salah satu komponen penting dan menepati porsi cukup besar dalam menetapkan tarif dasar angkutan, tapi sekarang begitu harga BBM sudah diturunkan oleh pemerintah para perusahaan maupun awak angkutan enggan untuk ikut menyesuaikan atau menurunkan tarif angkutan dengan alasan belum ada intruksi atau keputusan dari ORGANDA dan pihak ORGANDA yang di konfirmasikan masalah itu menepis dengan mengatakan bahwa masih melihat atau sedang di kaji karena harga BBM menempati porsi paling kecil dalam penentuan tarif angkutan, disini jelas bahwa para perusahaan angkutan maupun awaknya enggan untuk menurunkan tarif angkutan dan sikap ini juga sepertinya diikuti oleh ORGANDA sebagai organisasi yang mewadahi perusahaan angkutan, oleh sebab itu sepertinya perlu di kemukakan atau di kaji usulan untuk pemerintah melalui pemerintah daerahnya untuk membangun sarana transportasi umum yang di kelola oleh pemerintah daerah (PEMDA) demi melayani masyarakat di daerahnya denga tarif yang dapat di sesuaikan dengan pendapatan rata-rata masyarakat di daerahnya dan pemerintah pusat dapat membantu PEMDA dengan memberikan BBM yang di subsidi kepada perusahaan angkutan yang di kelola oleh PEMDA tersebut sehingga masalah tarif angkutan yang selalu timbul saat kenaikkan harga BBM dapat di selesaikan..

Sabtu, 10 Januari 2009

Jika BBM Turun Lagi, Tarif Angkutan Turun 10%

Sabtu, 10 Januari 2009 08:13


Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Syafii Djamal memperkirakan, jika harga BBM turun lagi mulai pertengahan bulan ini, maka hal itu akan berpengaruh terhadap penurunan tarif angkutan atau transportasi lainnya hingga 10%.


"Kalau sebelumnya, sudah turun 3-6%, setelah penurunan harga BBM premium dan solar 15 Desember tahun lalu, jika turun lagi, penurunan tarif angkutan secara menyeluruh bisa 10%," kata Jusman menjawab pers usai Sholat Jumat di Departemen Perhubungan (Dephub), Jakarta.


Menurut Jusman, dirinya sudah dimintai pendapat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono perihal kemungkinan penurunan tarif angkutan, jika pemerintah jadi menurunkan kembali harga jual BBM jenis premium atau solar pada pertengahan bulan ini.


"Harapan pemerintah, setelah BBM diturunkan pada putaran pertama, maka kedua tarif angkutan atau transportasi. Data BPS (badan pusat statistik) menyebutkan, penurunan dua hal tersebut akan mampu dan berpengaruh menekan inflasi," katanya.


Oleh karena itu, dia menghimbau, agar penurunan tarif angkutan bisa segera dilakukan sesuai kesepakatan pihaknya dengan para pengusaha angkutan yang tergabung dalam Organisasi Pengusaha Angkutan darat (Organda).


"Stimulus penurunan tarif angkutan harus dipelopori oleh BUMN transportasi seperti Perum DAMRI, ASDP dan PT KA serta PT Pelni," katanya.


Hingga saat ini, penurunan tarif yang relatif bisa dikendalikan dan mudah adalah Bus kelas ekonomi antar kota antar provinsi dan Angkutan Kota Dalam Propinsi (AKDP), sedangkan Angkutan Kota (Angkot) memang relatif sulit karena peran pemilik kendaraan "kalah" dengan para pengemudinya sendiri.


"Para sopir inilah yang merasakan langsung dampak dari tidak turunnya beberapa suku cadang, seperti ban di Indonesia yang memang relatif lebih mahal dibanding di negara lain," katanya.


Karena itu, ia menambahkan, pemerintah bersama asosiasi terkait dan pengusaha angkutan sedang mencari jalan keluar untuk memberikan insentif agar harga ban bisa diturunkan.


Sebelumnya, pada Selasa (16/12) Departemen Perhubungan mengumumkan penurunan tarif angkutan umum jenis Angkutan Kota (Angkot) di sejumlah daerah hanya sekitar Rp200 per penumpang.


"Ini terjadi menyusul kesepakatan hari ini dengan DPP Organda bahwa akibat penurunan harga jual BBM jenis solar per 15 Desember, maka tarif angkot turun 3-6%," kata Direktur Lalu Lintas Angkutan Jalan, Dephub, Sudirman Lambali kepada pers usai pertemuan tertutup di Gedung Dephub di Jakarta.


Pertemuan tertutup tersebut dihadiri DPP Organda yang hanya diwakili Ketua Departemen Angkutan dan Prasarana DPP Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) dan pengurus YLKI Tulus Abadi.


Menurut Sudirman, penurunan harga solar sebesar Rp700 dari Rp5.500 menjadi Rp4.800 atau 12,73% dan premium dari Rp5.500 menjadi Rp5.000 per liter, hanya berdampak 3-6%.


"BBM hanya salah satu dari 12 komponen tarif yang formulanya diatur dalam KM 89/1982 tentang Formula Penghitungan Tarif AKAP. Selama ini kontribusinya hanya 30% dari total biaya angkutan," kata Sudirman.


Dengan demikian, dia memberikan contoh jika tarif angkot Rp3.000 maka penurunan tarifnya hanya Rp180-Rp200.


Sudirman juga menyebutkan, berdasarkan formula tarif tersebut, maka biaya per penumpang per km turun dari Rp116 menjadi Rp110.


"Kebijakan ini efektif berlaku secepatnya. Untuk AKAP kelas ekonomi, segera kami proses. Untuk Antar Kota Dalam Propinsi tanggung jawab gubernur dan Angkutan Perkotaan, tanggung jawab bupati/walikota," katanya.


Ia menegaskan, diharapkan, mulai 1 Januari 2009, penurunan tarif ini sudah efektif.


Kebijakan tarif angkutan umum ini, sesuai regulasi pemerintah, kata Sudirman yang menambah penurunan ini akan ditinjau ulang dalam enam bulan ke depan. (kpl/roc)

Kamis, 08 Januari 2009

Aquarius Menang Atas Ahmad Dhani

Kamis, 08 Januari 2009 15:25

Perseteruan antara Ahmad Dhani VS Aquarius, Kamis (08/01) akhirnya mencapai babak akhir. Putusan akhir dalam persidangan yang berlangsung berbulan-bulan ini akhirnya menentukan pihak Aquarius sebagai pihak yang tak bersalah. Majelis hakim menetapkan dan memutuskan dua tersangka Yohanes Suryoko dan Suwardi Wijaya dibebaskan dari tuntutan hukum karena ini bukan kasus pidana melainkan kasus perdata. Majelis hakim juga memutuskan memulihkan hak terdakwa yang tidak terbukti melakukan kesalahan penipuan pasal 378.


Dalam preskon seusai sidang, pengacara Yohanes, Iqnatius mengungkapkan bahwa putusan ini dilihat berdasarkan fakta-fakta yang ada. "Majelis hakim masih melihat kasus ini secara jernih. Karena dia membaca fakta-fakta di dalam persidangan selama ini yang membuktikan bahwa klien kami tidak terbukti, melakukan tindak penipuan, seperti yang dituntutkan oleh jaksa," ungkap Iqnatius yang dijumpai seusai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.


Yohanes, putusan ini sudah cukup melegakannya. Dan baginya, tak ada rencana untuk melakukan tuntutan balik. "Tuntut balik males saya lakukan, saya harap Dhani sadar. Saya hanya ingin mencuci nama saya. Saya hanya tidak suka cara Dhani seperti ini. Apa yang dia lakukan itu salah," ungkap Yohanes. (kpl/hen/erl)

Asep Bertekad Buat Dewi Persik Minta Maaf

Kamis, 08 Januari 2009 15:43

Dewi Perssik
BERI KOMENTAR
CETAK BERITA INI
KIRIM KE TEMAN
KOMENTAR FANS DEWI PERSSIK
Ngaku 'Celeb-Freak'? Buktiin di sini
Kapanlagi.com - Sidang Dewi Perssik Vs mantan manajernya kembali digelar Kamis (08/01). Agenda mediasi kedua ini nampaknya tidak juga membuahkan hasil lantaran tidak ada titik temu dari masing-masing pihak. Asep sendiri keukeuh menuntut permintaan maaf dari pihak Dewi di lima media besar, sedang pihak Dewi menolak permintaan tersebut.


Menurut pengacara Asep, karena tidak adanya titik temu, sidang ini ditunda hingga dua minggu mendatang. "Sidang diundur dua minggu, karena mediasi gagal. Belum ketemu titik temu. Makanya kita serahkan ke hakim, untuk dilanjutkan. Dari kami cuma minta supaya Dewi minta maaf pada lima surat kabar terkenal, tapi ditolak. Kita nggak tahu kenapa Dewi menolak. Kita berprinsip akan melanjutkan masalah ini," ungkap Unarta yang ditemui usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.


Asep yang mengaku ingin sidang segera berakhir bertekad untuk memulihkan nama baiknya. Dia juga menegaskan masalah gaji yang dihembus-hembuskan Dewi, sama sekali tidak benar. "Aku pengen memulihkan nama baik aku. Masalah ini pengen cepat selesai. Nama aku kan udah tercemar di media, makanya aku minta Dewi untuk minta maaf di media. Yang katanya gaji 10 juta, saya tidak pernah mendapatkan gaji sebesar itu. Selama 4 bulan itu gaji saya sekitar 3 sampai 5 juta sebulan. Aku cuma meluruskan aja tentang gaji," ungkap Asep. (kpl/ang/erl)

Tengku Firmansyah Pakai Trik Baru Dalam Kampanye

Kamis, 08 Januari 2009 19:25

Tengku Firmansyah, pemain film
dan sutradara.
BERI KOMENTAR
CETAK BERITA INI
KIRIM KE TEMAN
KOMENTAR FANS TENGKU FIRMANSYAH
Ngaku 'Celeb-Freak'? Buktiin di sini
Kapanlagi.com - Strategi kampanye seorang caleg dalam mendekati pemilih adalah hal yang mutlak untuk mendapat suara terbanyak. Strategi itulah yang diterapkan oleh aktor Tengku Firmansyah, caleg dari PKB Dapil 1 Jawa Barat.


Suami dari Cindy Fatika Sari ini memberikan nomor teleponnya langsung kepada pemilih, dengan maksud agar masyarakat bisa memberikan aspirasinya secara langsung.


"Saya sekarang lagi kampanye. Saya lebih banyak sosialisasi ke daerah pemilihan saya di daerah Bandung dan Cimahi. Saya kasih nomor telepon ke masyarakat, fungsinya adalah untuk menyampaikan inspirasi yang ada di masyarkat agar dapat disampaikan langsung. Sekarang sudah banyak SMS yang masuk ke saya," terang Firman, di sela-sela peluncuran buku '13 Alasan Pilih PKB', di DPP PKB, Jl. Sukabumi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (8/1).


Firman sendiri mengaku menggunakan trik baru dalam berkampanye itu karena jarang dipakai oleh seorang caleg, karena tidak ada caleg yang mau memberikan nomor pribadinya kepada masyarkat.


"Saya menggunakan trik yang baru untuk mendekati masyarakat. Jarang ada publik figur dalam kampanye memberikan nomor teleponnya ke masyarakat," jelas Firman. (kpl/buj/bun)